kuilner surabaya dan daerah sekitarnya, menurut saya, sangat identik dengan yang namanya rasa “pedas” atau “petis”. lihat saja, masakan khas surabaya seperti berikut ini : lontong balap, tahu campur, penyetan, rujak cingur, lontong kupang, dan sebagainya. semuanya memakai petis atau mempunyai rasa yang dominan pedas.
nah, bicara mengenai lontong kupang, ingatan saya kembali kepada memori beberapa tahun lalu, ketika saya masih duduk di kelas empat SD. setelah mengikuti sebuah acara pendidikan di surabaya, rombongan saya berangkat ke daerah kerajinan tas, tanggulangin, sidoarjo. setelah mengunjungi beberapa outlet tas, kami mendatangi sebuah kedai dan membeli lontong kupang. rasa makanan ini membuat saya terkesan, gurih khas seafood (meskipun sebenarnya bukan binatang laut) plus petis udang yang semakin memperkaya rasa.
hampir sepuluh tahun berlalu, baru akhir-akhir ini saya berkesempatan untuk mencicipi lagi nikmatnya makanan tersebut. salah satu penyebabnya memang susah mencari penjual makanan ini selain di surabaya dan sidoarjo.
secara tidak sengaja, saya menemukan sebuah tempat yang menjual lontong kupang yang enak.ceritanya, sepulang dari perjalanan, saya melewati daerah semolowaru (jalan nginden semolo). karena jalanan macet dan kebetulan sedang lapar, saya menyempatkan diri mengunjungi sebuah warung yang menjual lontong kupang. jika kita berjalan dari arah timur menyusuri jalan nginden semolo, di sebelah selatan akan kita temukan sebuah masjid. setelah masjid tersebut ada belokan jalan yang mengarah ke kiri (selatan). warung ini terletak tepat di depan belokan tadi.
untuk menemani sepiring makanan tadi saya memesan es degan. tak lama kemudian pesanan saya sudah siap.
sepiring lontong kupang dengan kuah hitam agak pekat, tampilannya juga cantik, karena ada semacam “grubi” (jajanan yang rasanya manis, terbuat dari ketela yang berbentuk bulat, tapi yang disini rasanya gurih)
saya sempat ragu, apa rasanya enak?!
tanpa pikir panjang langsung saya cicipi saja.
yang pertama kuahnya. ternyata rasanya gurih, selain karena petis, taburan bawang putih goreng juga semakin menambah citarasa. kemudian kupangnya. rasanya sih seperti kupang pada umunya, yang teksturnya mirip kerang, namun lebih kecil. tapi disini, kupangnya tidak amis, dan terasa ada sedikit rasa masam yang segar. rupanya sebelum disajikan, lontong kupang tadi diberi perasan jeruk nipis. tujuannya, selain menambah citarasa, juga bisa menghilangkan rasa amis.
rasa sudah, kemudian harga. wis, dijamin mahasiswa banget, makan dan minum cuma goceng!!!
ternyata dari sebuah kebetulan, saya menemukan tempat favorit saya jika ingin menikmati sepiring lontong kupang. pernah saya mencoba di suatu tempat di lingkungan kampus, dan ternyata rasanya mengecewakan….
untuk sementara, tempat ini masih menjadi favorit saya. tak ada salahnya untuk anda coba
0 Tanggapan to “lontong kupang”