25 juli 2008, menengok blog yang sudah mulai berdebu serta berkelana menjelajah dunia maya, menemukan berita pernikahan mewah keponakan aburizal bakrie, adinda bakrie, dengan tunangannya, warga negara singapura bernama Seng-Hoo-Ong, yang sempat menjadi headline pemberitaan serta menjadi bahan pembicaraan di forum dan milis.
konon pernikahan antara adinda dengan pria asal singapura tersebut menelan biaya 10 miliar rupiah. bukan main. untuk membiayai karangan bunganya saja menelan biaya 1 miliar rupiah. gaji seorang pns golongan III yang dikumpulkan bila ia bekerja selama 40 tahun saja hanya cukup untuk membiayai karangan bunga pernikahan adinda bakrie.
seandainya saja, uang untuk membeli karangan bunga tadi, disumbangkan untuk puluhan ribu pengungsi lumpur lapindo, sudah merupakan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka untuk beberapa hari, minimal untuk memenuhi kebutuhan pangan. itu masih 1 miliar, bagaimana jika 2, 3, atau 10 miliar? sayang, uang sebanyak itu hilang seketika untuk pesta hanya dalam waktu semalam. hilang untuk kebahagiaan yang fana. tidakkah terbayangkan, wajah bahagia pengungsi ketika menerima bantuan dengan nominal sebesar itu? karangan bunga mewah akan tergantikan oleh senyum yang merekah dari bibir-bibir mereka.
tapi nampaknya, itu cuma ada di angan-angan saja, tangis mereka tetap keras, dan semakin bertambah keras melihat dua sejoli yang dimabuk asmara itu tertawa bahagia, terlena oleh cinta yang terbalut kemewahan dunia.
(foto dari http://jakartasocial.wordpress.com/2008/05/20/the-splendid-wedding-plan/)
update :
pada harian surya 26 juli 2008, adinda menuturkan bahwa 20 % dari hasil sumbangan pada pernikahannya akan disumbangkan ke mereka yang membutuhkan. semoga saja hal ini dilakukan atas dasar ketulusan dan keikhlasan hati dan mendapat balasan dari Yang Maha Kuasa
iyya,. seandainya,..
iklan (ato ucapan y?) pernikahannya d jawa pos ja 1(satu) halaman penuh,
dah dua hari pula,.
seandainya saja mereka baca blog!
hm…
makanya kita mesti numpuk duit, sebanyak2nya deh
bulshit itu kalo duit gak bisa beli segalanya (at least ‘nyaris kepepet kurang sedikit’ segalanya). Minimal kayak Paman Gober lah.
Abis itu duitnya dinaekin pesawat, disebar ke seluruh Indonesia kayak pas bikin hujan buatan. Pecahan 1000-an aja, pasti cukup bwt seluruh Indonesia.
Kalo sayang ama duitnya ya diinves aja, bikin usaha apa kek, biar orang2 nganggur pada kerja. Intinya duit, duit, duit.
Biasa lah, demi gengsi… malu dong sama kalangannya kalo kawinannya cuma ecek2 dan “gak ragat”….
wew, q salah trnyt,..
yg ucapanny 1 halaman penuh trus 2 hr berturut – turut itu bkn adinda BakRie ini,.
tp Josephine Devina Tee dan Eddy Tjawinoto,
hwehe maap,.
tlalu smangat seh, jd misplaced 🙂
beuuuhhh….kaget juga pas baca berita ini.
Masalah yang dari 2 taon lalu aja lom selesei tertangani
ini malah bikin kontroversi
ga bisa bayangin kaum2 di porong sana tau berita ini kek mana reaksinya
miris banget…. tapi mereka tetap enjoy dnegan hidupnya. demikian pula ketika BBM naik, mereka sih masih ongkang2 kakinya 😀
wewwww…tu orang ga punya otak apa yak??? (maap klo g sopan..tp emg sngaja…hehe)
mampus aj deh ma tu duit 10 eM…..masi banyak sodara2 kita di indon yg susah…mbok ya di bikinin usaha kek…apa kek…itulah indonesia…hampir sebagian besar orang2 berduit g peduli ma org2 kecil…gayanya aja ikut nyumbang inilah, itulah…tapi tu kan cuman di tipi..tu juga krna di ajakin…lahhhh pucing gwe
buat tmn2 yang saat ini di dompetnya jarang ada duit 50 rebu besok klo udah tajir jgn gitu yak…inget ama sodara2 kita…masi byk yg ngebutuhin…ingat!!!
di alam kubur duit lu g ngaruh!!!