anda tentunya sudah tidak asing dengan namanya kerupuk. Iya, makanan satu ini sangat identik dengan kuliner indonesia. bagi lidah kita, tentunya ada yang kurang jika kita makan tanpa ditemani makanan yang satu ini, tanpa krupuk yang kriuk-kriuk, hidangan indonesia seperti soto, gado-gado, atau bakso misalnya, akan terasa kurang. betul tidak? satu hal lagi, sampai saat ini, belum saya temukan padanan kata yang pas untuk kata kerupuk pada bahasa inggris. crackers? sepertinya itu berarti biskuit. bagaimana chips? kalau ini rasanya lebih tepat diartikan keripik. lalu apa dong? silahkan anda cari sendiri 😀
jenis kerupuk yang paling sering kita jumpai adalah kerupuk aci (wikipedia menyebutnya sebagai kerupuk melarat :D). pasti kebanyakan dari anda pasti mengetahuinya. iya, benar, kerupuk yang itu, yang terbuat dari aci, berbentuk bulat keriting, yang biasanya dijual di warung dengan kaleng kotak bercat biru bertuliskan sumber bahagia™, hehehe… 😀 sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan kerupuk tersebut. namun pernahkah anda melihat “versi” lain dari kerupuk aci tersebut?
jika anda bepergian ke surabaya menuju nganjuk atau kediri, atau arah sebaliknya, anda akan melewati daerah bernama ngebrakan, daerah yang terletak pada perbatasan 3 kota, yakni kediri, nganjuk dan jombang. karena menjadi daerah yang dilewati jalur utama transportasi darat antara ketiga kota tadi, penduduk di sana banyak yang menjual berbagai macam makanan tradisional khas ketiga daerah tadi. ada tahu takwa kediri, getuk pisang, kerupuk padang pasir dan lainnya.
salah satu yang tentunya menarik perhatian adalah sebuah kerupuk, yang mempunyai bentuk mirip dengan kerupuk aci, tapi dengan diameter super besar, lebih dari 5 kali diameter kerupuk aci biasa. di labelnya tertulis sebagai kerupuk tempeh. coba lihat ukurannya
coba bandingkan ukurannya dengan kemasan air mineral biasa
wow, ukuran yang fantastis, cocok untuk hajatan, rujakan, atau makan bareng.
anda ingin mencoba? silahkan berkunjung ke kediri, atau mungkin jika sempat, cicipi juga nasi goreng kediri yang tak kalah istimewanya.
Banyak tuh temen yang nggak bisa makan tanpa kerupuk….
Kalo kerupukny sebesar itu gimana gorengnya yah…
Terus masuk mulutnya gimana hik..hik..hik..
walah gung…panganan maneh,hehehe…
thx oleh2nya…:)
lah eni yang bikin ane g gemuk2 … isinya cuma angin doang..
guede buanget 😀
wah buat lomba 17an bagus kali ya..
wew,, bisa buat taplak meja tuh..!! hahaha.. *plak!!*
baca judulnya kirain ini krupuk dari tempe gitu
ga taunya itu to…
iya,aku pernah dibawain sodara oleh2 tu krupuk
makannya musti rame2
heheheheh…
mumpung masi suasana agustus, ayook lomba makan karung dan lomba balap kerupuk
Gung…tulung cek belog ebong, engkau dapet tags dari ebong ^_^ 8semuga g salah sasaran*
waw… keknya enak nihh.. waw.. apalagi kalo dimakan sama nasi goreng, ewk,
Gung .. request 4 sehat 5 sempurna yang laen yak ..
Apa kek, susu apa tahu tempe gitu
😀
wah..wah gimna cara buatnya ya?
aduh, sy lihat gambar kerupuknya , jadi laper…mau donk! kapan2 ke Surabaya, ah…
Ass..mhn penjelasan lebih lanjut mengenai bisnis kerupuk tempeh. dimana pemesanannya dan berapa harga perbijinya (kerupuk mentah/sdh digoreng)…mksh. ditunggu kabar selanjutnya.
Wah gag bisa bayangin ni kalo kerupuknya aja segitu, wajannya seberapa yak?wakakakakkk
kalau bleh tau sapa yang masukan produk krupuk tempeh disitus ini?????
@Teguh :
kebetulan saya hanya reporter saja…
penjual krupuk tsb dapat dijumpai dengan mudah di perbatasan kediri – jombang – kertosono. Jika anda bertandang dari Yogyakarta ke Surabaya atau sebaliknya pasti melewati daerah tsb…
fotonya kurang informatif mas, seharusnya gelas aqua dan krupuk di tempatkan di satu tempat, di jejer, jadi ketahuan betul ukuran sebenarnya…., jadi foto di atas kurang ideal kalo dijadikan sebagai referensi besarnya kerupuk.
terima kasih atas sarannya…
foto itu diambil juga dalam keadaan darurat mas, di dalam kendaraan dan kemudian muncul ide untuk dituangkan ke dalam tulisan.
selain itu juga keburu dilahap oleh fotografer dan penumpang mobil lainnya 😀
Wah, baru ternyata ada yang ukuran jumbonya
Salam Kenal Mas 🙂
Tidak suka?