The Fairytale Story of Darsem…

Darsem, Indonesian labor worked on Saudi, accused of murdering her master. To avoid death penalty, she should pay 4.7 billion rupiahs fine (di’yat). Indonesian local channel, TVOne, initiated a fund raising to prevent darsem from death spell. Almost 1.2 billion rupiah was collected from the event.

Recently, Government of Indonesia have already paid the di’yat and TVOne decided to give the money that already been collected to Darsem. Suddenly, Darsem turns into billionare.

Iklan

Mau Mudik? Cari Tiket Murah Yuk….

Marhaban Ya Ramadhan!

Alhamdulillah, betapa bahagianya kita semua masih diberi kesempatan untuk bertemu di bulan yang mulia ini, bulan yang tepat untuk kita memperbanyak amalan ibadah karena janji Allah SWT untuk melipatgandakan pahala untuk setiap amalan yang kita lakukan di bulan ini.
Banyak sebenernya ide tulisan yang ingin saya tuangkan terkait bulan Ramadhan ini, namun karena malas kesibukan yang lain, saya tulis saja dalam satu artikel ini, hehehe…

sepertinya ramadhan tahun ini akan sedikit berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Selama 4 tahun kemarin saya menghabiskan ramadhan di kota Surabaya, ya tentu saja, karena saya kuliah di sana 😀 Beberapa kenangan-kenangan Ramadhan di Surabaya masih membekas kuat dan tak mungkin dilupakan. Mulai dari mengantri beli makan di Keputih Surabaya, mulai jam 2 pagi, bersama laskar PPT (Para Pemburu Takjil :P) berburu takjil di Masjid Arroyan, Semolowaru, Masjid Kampus ataupun Asrama Haji , I’tikaf di Masjid Al Akbar Surabaya, ngabuburit nggondhes ngalor ngidul dengan temen temen di depan Lab IBS, hahaha… I really missed those moments 😀

Masyarakat Indonesia dan Efek Bandwagon

Kemarin, media ramai memberitakan, tentang pernyataan resmi dari produsen “gelang kesehatan” Power Balance divisi Australia, yang memberikan klarifikasi, bahwa mereka tidak dapat memberikan bukti secara medis maupun saintifik bahwa gelang mereka mampu memberikan pengaruh bagi fisik

Berikut rilis resmi dari Power Balance Australia mengenai produk mereka :

Power Balance Australia Corrective Advertisement| Link: http://www.powerbalance.com/australia/CA

Dewasalah, Indonesia

Wajah para pemain terunduk lesu. Tidak ada seberkas senyum muncul dari pelatih tim nasional Indonesia

Papan skor di atas gawang stadion Bukit Jalil seakan tersenyum lebar, menunjukkan skor 3-0 untuk tim tuan rumah. Sedikitpun tidak ada bekas-bekas keperkasaan tim Garuda yang sempat mengandaskan tim yang sama dengan skor 5-1. Sementara, euforia telah melanda tim Harimau Malaya. Kemenangan mengejutkan ini seakan telah menapakkan satu telapak tangan mereka di trophi juara. Tim yang tadinya kurang diunggulkan dalam babak final ini sekarang justru jauh berada di atas angin. Pelatih Indonesia Alfred Riedl pun mengatakan hal yang serupa.

Yah suporter Indonesia, terimalah ini, 90 menit leg pertama final Piala AFF 2010 telah usai dengan keunggulan Malaysia 3 gol tanpa balas. Memang ini bukan akhir, masih ada leg kedua di Jakarta, namun sepertinya langkah Indonesia akan sangat berat. Keharusan untuk membobol gawang tim Jiran 4 gol tanpa balas bukan merupakan hal yang mudah. Belum lagi jika nanti mereka berhasil mencetak satu gol away saja, perjuangan tim nasional Indonesia akan jauh semakin lebih berat.

Suporter Indonesia Mengamuk (lagi), Salah Siapa?

Lagi- lagi suporter Indonesia tidak mampu meredam amarahnya dan kembali mengamuk. Kali ini peristiwa ini terjadi saat puluhan ribu suporter Indonesia berebut untuk membeli tiket leg kedua Final AFF Suzuki Cup 2010.

Sudah semenjak hari sabtu, stadion Gelora Bung Karno, Jakarta dipenuhi oleh puluhan ribu suporter yang menginap dan menunggu seharian di stadion GBK demi mendapatkan tiket leg 2 pertandingan final di Jakarta. Panitia sengaja memasukkan penonton ke tribun selama menunggu mendapatkan tiket, namun beberapa penonton yang tidak sabar berusaha untuk menjebol pagar pembatas stadion. Bayangkan saja, hanya ada 10 spot untuk melayani penjualan 30.000 tiket hari ini. Pagar pembatas akhirnya dijebol penonton yang tidak sabar dan mereka menyeruak masuk ke dalam lapangan, mereka akhirinya merusak beberapa fasilitas yang ada di GBK. Akibatnya Bangku VIP dan VVIP rusak, Pintu Masuk 4 jebol, Pagar pembatas penonton berhasil dijebol oleh ribuan penonton yang berhasil masuk ke stadion. mereka yang berhasil masuk ke dalam lapangan akhirnya menginjak-injak rumput stadion GBK, sehingga di beberapa tempat rumput stadion dalam keadaan tercongkel.

Suasana Stadion GBK