setelah menulis sebuah post tentang transjogja beberapa waktu yang lalu dan hanya mendengar cerita dari kakak saya, baru pada liburan kemarin saya berkesempatan mencoba layanan transportasi publik baru dari pemda jogja ini.
Posts Tagged 'transportasi'
keliling jogja? transjogja saja!
Published Agustus 11, 2008 experience , self 7 CommentsTag:jogjakarta, transjogja, transportasi
transjogja, coming soon™…
Published Februari 4, 2008 self 2 CommentsTag:jogjakarta, transjogja, transportasi
tak mau kalah dengan saudara tuanya jakarta, jogjakarta bersiap untuk mengeluarkan moda transportasi baru, bus transjogja. kalo busway transjakarta mempunyai tujuh koridor (ato mungkin bertambah lagi), bus transjogja (buswae?) mempunyai enam rute, yang masing-masing mempunyai warna halte tersendiri sebagai penunjuk rute perjalanannya. keenam rute tersebut adalah IA (Prambanan, Adisucipto, Stasiun Tugu, Malioboro, JEC, kembali ke Adisucipto dan Prambanan, dengan warna halte hijau tua–hijau muda), IB (Prambanan, Adisucipto, JEC, Kantor Pos Besar, Simpang Empat Pingit, UGM, Demangan kembali ke Prambanan, juga dengan warna halte hijau tua–hijau muda), IIA (Terminal Jombor, Malioboro, Basen, Kridosono, UGM, Terminal Condongcatur, kembali ke Jombor, dengan warna halte krem dan abu-abu), IIB (Terminal Jombor, Terminal Condongcatur, UGM, Kridosono, Basen, Kantor Pos Besar, Wirobrajan, Simpang Empat Pingit, kembali ke Jombor, dengan warna abu-abu), IIA (Terminal Giwangan, Kotagede, Bandara Adisucipto, Ringroad Utara, MM UGM, Simpang Empat Pingit, Malioboro, Pojok Benteng Kulon, kembali ke Giwangan dengan warna halte kuning dan merah), dan IIIB
(Terminal Giwangan, Pojok Benteng Kulon, Simpang Empat Pingit, MM UGM, Ringroad Utara, Bandara Adisucipto, Kotagede, kembali ke Giwangan dengan warna halte merah).
sarana transportasi ini bisa digunakan dengan membayar biaya Rp 3.000,- cukup terjangkau dengan fasilitas yang ditawarkan, bus patas transjogja yang nyaman dengan pendingin ruangan. untuk pelajar, tentunya ada potongan lagi, cukup membayar Rp 2.000,- saja. permasalahan yang ada mungkin terbatasnya halte, sehingga untuk mencapai suatu tempat dari halte, harus dilanjutkan dengan berjalan kaki. yah, bukan masalah yang besar juga sebenarnya, itung-itung olahraga jalan kaki biar makin fit :D.
kata orang tua di rumah, sebenarnya bus ini akan diluncurkan pada minggu saat saya berada di rumah, tapi nyatanya, mungkin ada suatu kendala sehingga bus ini urung beroperasi saat ini, ndak jadi deh niatan “ngubengi” jogja pake bus ini.
mungkin ada yang skeptis, memandang langkah yang dilakukan pemerintah DIY ini hanya latah, ikut-ikutan saudaranya jakarta. tapi kalau menurut saya, ndak masalah juga (toh, jepang maju awalnya juga latah). malah peluncuran moda transportasi ini bisa dianggap sebagai langkah antisipasi timbulnya kemacetan di kota jogja. karena sebenarnya, di jogja, jalanan juga belum sepadat dan semacet di jakarta. jadi, sebelum orang-orang berlomba membeli kendaraan, sebelum jogja penuh sesak oleh kendaraan-kendaraan pribadi, sebelum pusat kota macet karena banyaknya kendaraan, ayo, mendingan rame-rame numpak busWAE…
referensi : harian KOMPAS suplemen yogyakarta, selasa 15 januari
recent coments